VISI BKM ANUNTODEA

"MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEJAHTERA YANG MANDIRI DENGAN PENATAAN LINGKUNGAN YANG SEHAT DAN ASRI"



Minggu, 24 Oktober 2010

SINERGISITAS PJM PRONANGKIS DENGAN RPJM DI KELURAHAN DONGGALA KODI KOTA PALU PROPINSI SULAWESI TENGAH

Disampaikan oleh Johnny Djohan (Kordinator BKM Anuntodea)sebagai pembicara pada seminar Keberlanjutan PNPM Mandiri tgl 22 Okt di Hotel Sultan Jakarta

I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kelurahan Donggala Kodi terbentuk berdasarkan UU No. 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa/Kelurahan yang ditindak lanjuti dengan peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 1980 dan Peraturan Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah No. 8 Tahun 1981, dimana Kepala Kelurahan Pertama pada saat itu adalah Bapak Djumadi Rampebibo yang menjabat dari tahun 1981 sampai dengan tahun 2002 dan beliau pulalah yang merintis dan mengatur Pemerintahan serta Pembangunan di kelurahan Donggala Kodi. Kemudian pada tanggal 28 Desember 2002, beliau di gantikan oleh Bapak Usman M. Laumarang yang menjabat sampai dengan tanggal 10 Januari 2005, dan digantikan oleh Bapak Kapau Bauwo, S.Sos sampai sekarang
Kelurahan Donggala Kodi adalah salah satu Kelurahan yang ada di Kecamatan Palu Barat Kota Palu dengan luas wilayah 236,34 Ha yang secara topografi terdiri dari dataran dan perbukitan dengan wilayah yang cukup luas. Kelurahan Donggala Kodi dihuni penduduk 2,081 KK atau 8,152 Jiwa yang terdiri dari perempuan sebanyak 4,020 jiwa dan laki-laki sebanyak 4,132 jiwa. Jumlah RT 27 dan Jumlah RW 6
Kelurahan Donggala Kodi berbatasan dengan :
Sebelah Utara dengan Kelurahan Kabonena
Sebelah Timur dengan Kelurahan Kamonji
Sebelah Selatan dengan Kelurahan Balaroa
Sebelah Barat dengan Desa Daenggune dan Desa Kanuna Kec. Marawola
Kegiatan Ekonomi warga di bagian Barat yang mencakup wilayah RW 03 adalah usaha Pertanian Bawang Merah diareal tadah hujan sedangkan dibagian Timur yang meliputi beberapa RW kegiatan ekonomi meliputi bidang Perdagangan, Industri kecil dan jasa lainnya. Kondisi Lahan

1 Lahan Pemukiman 70,052
2 Lahan Pertanian 44,082
3 Lahan Perkebunan 38,375
4 Lahan Peternakan 4,131
5 Lahan Perindustrian 1,212
6 Lahan Perdagangan 2,322
7 Lahan Perkantoran Pemerintah 3,523
8 Lahan Perkantoran Swasta 4,319
9 Lahan Pendidikan 5,101
10 Lahan Kesehatan 4,121
11 Lahan Pemakaman 2,332
12 Lahan Fasilitas Olahraga 4,221
13 Lahan Peribadatan 4,207
15 Lahan Kosong 34,220
16 Lain-lain 14,122
Total 236,340 Ha
Kepadatan Penduduk 35/Ha
Sumber : Data Kelurahan Tahun 2009

b. Kondisi Sosial Masyarakat
Kondisi geografis yang terbagi menjadi 3 bagian maka penduduk Kelurahan Donggala Kodi diwilayah RW 03 adalah petani yang mayoritas penduduk asli sedangkan didaerah lainnya mayoritas adalah pedagang yang dilaksanakan oleh pendatang.
Diwilayah RW 03 dan Sebagian RW 01 merupakan kantong kemiskinan sedangkan diwilayah perdagangan masih banyak kaum urban miskin yang menetap diwilayah kelurahan Donggala Kodi
Data Kependudukan Kelurahan Donggala Kodi tersaji sebagai berikut :

Data Penduduk Kel. Donggala Kodi
1 Jumlah Penduduk 8,152 Jiwa
2 Jumlah KK 2,081 KK
3 Penduduk Perempuan 4,020 Jiwa
4 Penduduk Laki-laki 4,132 Jiwa
5 Jumlah Penganggur 124 Jiwa
6 Jumlah Keluarga Pra KS 129 KK
7 Jumlah Keluarga KS 1 613 KK
8 Keluarga Sejahtera (non) Pra KS 1,339 KK
Sumber : Data Kelurahan Tahun 2009

Data Penduduk Produktif/Angkatan Kerja Kel. Donggala Kodi
1 Penduduk Usia s/d 4 tahun 907 Jiwa
2 Penduduk Usia 5 s/d 9 tahun 808 Jiwa
3 Penduduk Usia 10 s/d 14 tahun 818 Jiwa
4 Penduduk Usia 15 s/d 19 tahun 936 Jiwa
5 Penduduk Usia 20 s/d 24 tahun 885 Jiwa
6 Penduduk Usia 25 s/d 29 tahun 751 Jiwa
7 Penduduk Usia 30 s/d 34 tahun 795 Jiwa
8 Penduduk Usia 34 s/d 39 tahun 720 Jiwa
9 Penduduk Usia 40 s/d 44 tahun 469 Jiwa
10 Penduduk Usia 45 s/d 49 tahun 366 Jiwa
11 Penduduk Usia 50 s/d 54 tahun 237 Jiwa
12 Penduduk Usia 55 s/d 59 tahun 175 Jiwa
13 Penduduk Usia 60 s/d 64 tahun 133 Jiwa
14 Penduduk Usia 65 tahun Keatas 152 Jiwa
Sumber : Data Kelurahan Tahun 2009

Jumlah Penduduk Miskin BPS Kel. Donggala Kodi
1 Sangat Miskin 81 KK
2 Hampir Miskin 217 KK
3 Miskin 105 KK
Sumber : Data BPS Tahun 2005

Jumlah Penduduk Miskin BKKBN Kel. Donggala Kodi
1 Pra Sejahtera 129 KK
2 Sejahtera 1 613 KK
3 Keluarga Sejahtera non Pra KS 1339 KK
Sumber : Data Kelurahan Tahun 2009

c. Perekonomian Masyarakat
Kegiatan ekonomi masyarakat yang heterogen diwilayah RW 03 merupakan lahan pertanian yang luas sehingga sebagian besar penduduk menjadi petani dan buruh tani sedangkan diwilayah RW 04 sebagai pusat perdagangan yang berdekatan dengan pasar tradisionil masyarakat dalam menjalani profesi perdagangan.

Mata pencaharian Penduduk Kel. Donggala Kodi
1 Petani Pemilik Lahan 268 Orang
2 Buruh Tani 129 Orang
3 Tukang Kayu 42 Orang
4 Tukang Batu 60 Orang
5 Buruh Bangunan 125 Orang
6 Pedagang Besar 12 Orang
7 Pedagang Kecil 88 Orang
8 Pengrajin 12 Orang
9 Guru 24 Orang
10 Tukang Ojek 26 Orang
11 Pegawai Negeri Sipil 375 Orang
12 TNI / Polri 23 Orang
13 Peternak 12 Orang
14 Penjahit 10 Orang
15 Montir 12 Orang
16 Dokter 3 Orang
17 Sopir 26 Orang
18 Tukang Becak 24 Orang
19 Pengusaha Kecil 25 1,867
20 Karyawan Swasta 214 15,982
21 Lain-lain 29 2,166
Sumber : Data Kelurahan Tahun 2009

Sarana Perdagangan Kel. Donggala Kodi
1 Pasar tradisionil 1
2 Rumah Toko 26
3 Toko 38
4 Kios 74
5 Warung 33
6 Koperasi 2
Sumber : Data Kelurahan Tahun 2009

Sarana Perindustrian Kel. Donggala Kodi
1 Industri sedang/Besar 2
2 Hotel/Losmen 1
3 Bengkel Motor 8
4 Bengkel Mobil 5
5 Bengkel Las 4
6 Industri Mebel 4
7 Industri Makanan 19
8 Tukang Cetak Batako 5
9 Penjahit 6
10 Tukang Foto 2
11 Salon Kecantikan/gunting Rambut 5
12 Reparasi TV/Radio 4
13 Percetakan 4
Sumber : Data Kelurahan Tahun 2009

d. Lembaga Kemasyarakatan
Organisasi / Lembaga Kemasyarakatan yang ada di Kelurahan Donggala Kodi dari mulai tingkat RT sampai dengan tingkat Kelurahan baik yang dibentuk berdasarkan peraturan Pemerintah atau Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak dalam bidang sosial dan Keagamaan. Keterlibatan penduduk Miskin dan Kaum Perempuan sangat signifikan mengingat Sumber Daya Manusia yang tersedia cukup banyak. Kader-kader Kesehatan, Posyandu, PKK serta Dasawisma dimotori oleh kaum perempuan
Dalam setiap pengambilan keputusan ditingkat kelurahan organisasi masyarakat tersebut dilibatkan dari sejak identifikasi masalah, perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan dan monitoring.

Lembaga Kemasyarakatan di Kel. Donggala Kodi
1 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) 1
2 PKK 1
3 Karang Taruna 1
4 Majelis Taklim 3
5 Lembaga Swadaya Masyarakat 3
6 Kader Kesehatan Desa 24
7 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat 1
8 Lembaga Adat 2
Sumber : Data Kelurahan Tahun 2009

e. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Anuntodea
BKM Anuntodea dibentuk melalui rembug Pembentukan BKM pada tanggal 15 April 2005 yang dihadiri oleh 87 Orang utusan warga hasil pemilihan ditingkat RT. Dalam rembug tersebut dibahas dan disepakati VIsi, Misi sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Visi BKM Anuntodea adalah “Melalui Keswadayaan Masyarakat kita Wujudkan Keluarga sejahtera yang mandiri” sedangkan misinya adalah :
1. Penguatan Kelembagaan Masyarakat
2. Peningkatan Pendapatan Keluarga
3. Pengembangan mutu Sumber Daya Manusia.
4. Pemenuhan Sarana dan Prasarana Lingkungan

Proses legalisasi BKM dilakukan oleh Notaris Anand Umar Adnan No. 07 tahun 25 tanggal 01 Juli 2005, Pada bulan Nopember tahun 2007 diadakan pemilihan kembali Pengurus BKM Anuntodea sesuai dengan amanah AD/ART
Sampai dengan tahun 2010, BKM Anuntodea telah mengadakan proses pemilihan pimpinan lembaga kolektif BKM sebanyak 3 kali, tahun 2005, 2007, 2009.

II. MENDORONG PERENCANAAN PARTISIPATIF DI KELURAHAN DONGGALA KODI OLEH BKM ANUNTODEA

a. Pendekatan dan berbagai Model Perencanaan Parsisipatif melalui musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kelurahan Donggala Kodi

Di kelurahan Dongggala Kodi Kec. Palu Barat Kegiatan Perencanaan tingkat kelurahan dilaksanakan setiap tahun sesuai kalender perencanaan pembangunan daerah Kota Palu yaitu di bulan Januari melalui musrenbang kelurahan,
BKM Anuntodea sebagai lembaga pimpinan Kolektif yang dipilih langsung oleh masyarakat, sesuai Surat Edaran Walikota Palu berperan aktif dan terlibat dalam setiap proses pelaksanaan hingga pengambilan keputusan, adapun mekanismenya diawali dengan pelaksanakan pra musrenbang ditingkat RT/RW dan beberapa kelompok pertemuan di masyarakat, untuk menjamin pemerataan informasi perencanaan yang mencakup seluruh kalangan, adapun beberapa informasi dan informasi dasar yang saling disinergikan adalah hasil kegiatan PS (Pemetaan Swadaya) dan RK (Refleksi Kemiskinan) melalui fasilitasi Program PNPM Mandiri Perkotaan, Adaupun berbagai kegiatan pengumpulan data dan informasi lainnya yang difasilitasi BKM Anuntodea dan relawan didukung oleh aparat pemerintah kelurahan setempat secara kolaboratif.
Mengenai hasil dari Musrenbang, fokus kegiatan dibagi atas 3 kelompok besar yaitu fisik prasarana, ekonomi dan sosial budaya. Mengenai sumber pembiayaan pelaksaan kegaitan yang direncanakan, dibagi pula menjadi 3 kelompok yaitu pertama dari pemerintah meliputi APBN dan APBD, kedua dari berbagai kegiatan pemberdayaan yang ada dikelurahan, dan yang ketiga dari berbagai kegiatan yang diinisiasi sendiri oleh pembiayaan dari kelompok masyarakat setempat.
Faktanya bahwa berbagai hasil musrenbang yang dapat diakomodir oleh dana APBD Kota Palu sangat minim, sehingga perencanaan yang telah disepakati harus dicarikan sumber dana lainnya, ruang inilah dimana BKM Anantodea Kel. Donggala Kodi bersama pemerintah kelurahan setempat berbagi peran untuk mensinergikan berbagai program yang ada agar hasil musrenbang tersebut benar-benar dapat dibiayai secara maksimal pada tingkat kelurahan.
Sejak berdirinya BKM Anuntodea beberapa program telah dilaksanakan oleh BKM antara lain :
• Program PNPM Mandiri Perkotaan Reguler
• Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (Paket)
• Program NUSSP
• Program PPKKN
• Program Keseraian sosial Dinas Sosial Kota Palu
• Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Kota Palu
• Program PLPBK (ND)
• Program lainnya

Berbagai program perencanaan yang telah ada di kelurahan Donggala Kodi disusun serta sepakati oleh masyarakat, yang selanjutnya dituangkan dalam dokumen PJM Pronangkis dan RPJM Kelurahan. Setiap program yang masuk kekelurahan Dongala Kodi melalui rembug warga disepakati bahwa data PJM Pronangkis dan RPJM Kelurahan menjadi acuannya. Fungsi BKM Anuntodea sebagai Lembaga Masyarakat yang juga dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan. Dokumen PJM Pronangkis hasil Rembug Warga Kelurahan digandakan dan disebar luaskan melalui blog spot BKM Anuntodea
Beberapa pihak swasta yang terlibat dalam program dengan mengambil perencanaan dari PJM Pronangkis antara lain PT BFI Jakarta, Telkom Palu, PT Pagarsindo dan lainnya. Dalam kegiatan social sering dilibatkan untuk menambahan pendanaan program. Kelompok Pengusaha setempat terlibat dalam pendanaan dalam bentuk swadaya barang dan dana.

b. RPJM Kelurahan
RPJM Kelurahan Donggala Kodi yang dibuat oleh masyarakat untuk tahun 2010-2015 telah disepakati pada Musrenbang 2010. Pada tahun 2010 melalui Lembaga – lembaga yang ada di Kelurahan Forum Musrenbang di kolaborasikan dengan Rembuk Warga Tahunan (RWT), kegiatan bersama antara LPM dan BKM yang difsilitasi Lurah berlangsung selama 2 hari sejak tanggal 28 s/d 29 Januari 2010. Dalam Forum ini disepakati bahwa usulan kegiatan tahun anggaran 2011 melalui dana APBD Kota Palu untuk program-program yang menyangkut penanggulangan kemiskinan di sesuaikan dengan program yang ada dalam PJM Pronangkis BKM 2010-2013. Proses perencanaan selalu mengacu kepada hasil FGD Refleksi Kemiskinan (RK), Pemetaan Swadaya (PS), sebagai kegiatan pra musrembang di tingkat RT/RW hingga tingkat kelurahan yang difasilitasi oleh BKM Anuntodea dan relawan.
c. PJM Pronagkis BKM Anuntodea
Dalam perjalanan BKM Anuntodea telah 3 kali menyusun PJM Pronangkis sejak berdiri, yang terakhir adalah PJM Pronangkis tahun 2010-2013, dengan total kebutuhan dana Rp. 10.350.000.000. Proses yang diawali melalui Refleksi Kemiskinan, Pemetaan Swadaya melalui serangkaian FGD, Rembug ditingkat RT/RW dan Kelurahan dalam proses perencanaan tersebut hampir 70 % warga miskin terlibat.

III. REKOMENDASI KEBERLANJUTAN
• Diseminasi kebijakan Pemda terkait PJM Pronangkis sebagai dasar acuan penggalian kebutuhan dalam musrenbang
• Diseminasi Kebijakan Pemda yang berkelanjutan terkait dukungan terhadap BKM untuk terlibat aktif dalam Musrembang
• Dukungan komitmen Pemda melalui keberlanjutan Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat (PDPM)
• Penguatan TKPD sebagai wadah untuk membangun sinergi program yang berkelanjutan
• Dukungan Pemda dalam membuka akses chaneling dengan pihak swasta
• Memaksimalkan keterlibatan SKPD dalam proses musrenbang di tingkat kelurahan dan kecamatan
• Dukungan Pemerintah Daerah untuk menjadikan PJM Pronangkis sebagai acuan dalam Review RPJM Kelurahan.
• Memaksimalkan forum-forum formal dan informal terkait perencanaan pembangunan daerah dengan melibatkan unsure SKPD, DPRD, BKM, LSM, dan stakeholder lainnya 

IV. PENUTUP
Dalam proses perencanaan partisipatif pembangunan di kelurahan Donggala Kodi yang dilaksanakan oleh BKM Anuntodea , menggunakan system kolaboratif dengan berbagai sumber kegiatan dan program yang ada diwilayah kelurahan Donggala Kodi. Sumber pembiayaan tersebut berasal dari pemerintah, swsata dan swadaya masyakat kelurahan setempat. Pemerintah kota palu sendiri sangat mendukung proses integrasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan partisipatif.

Minggu, 25 Juli 2010

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BKM ANUNTODEA KEL. DONGGALA KODI TAHUN 2007-2009


Disampaikan pada Rembug Warga Kelurahan (RWK) pada tanggal 31 Januari 2010 sebagai Laporan Pertanggung Jawaban BKM Periode 2007-2009
Kegiatan BKM Anuntodea dalam kurun waktu tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dilaksanakan dengan berbagai macam program yang berhasil dikelola oleh BKM. Dari Program yang ada telah dilaksanakan kegiatan tridaya, yaitu kegiatan lingkungan, Sosial, dan ekonomi
Dari berbagai program yang dilaksanakan telah berhasil dilaksanakan kegiatan yang tertuang dalam PJM Pronangkis 2007-2009. Dan juga sesuai dengan Rencana Tahunan (RENTA).
Dari berbagai kegiatan Laporan Pertanggung jawaban ini dapat dibagi dalam beberapa kreteria yaitu :
1. Aspek Pengelolaan Dana
2. Aspek Penguatan Kelembagaan
3. Aspek Akuntabilitas/Pertanggung Jawaban
4. Aspek Kegiatan Swadaya dan Chanelling

Berdasarkan hal tersebut diatas maka laporan ini dibuat sesuai dengan tahun anggran dan tahun pelaksanaannya.
A. Kegiatan BKM Tahun 2007
• Aspek Pengelolaan dana
Pada tahun 2007 kegiatan BKM Anuntodea Periode ini dimulai sejak bulan Oktober. Jumlah dana yang dikelola adalah sejumlah Rp. 80.000.000,-- yang bersumber dari Dana BLM tahun anggaran 2007. Kegiatan yang dilaksanakan berupa :
a. Kegiatan berupa :
A. Aspek Lingkungan
1 Panitia Perbaikan Lingkungan RW 03 Jl.Uwenumpu RT 04/RW 03 6 1 Pembangunan MCK 4 Unit Rp.20,000,000
2 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 05/RW 01 Jl.Uwenumpu RT 05/RW 01  Rehabilitasi Saluran Air 214 M ’ Rp. 5,000,000 
3 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 02/RW01 Jl Gawalise RT 02/RW 01 4 2 Pembanguan MCK 2 Unit Rp. 7,000,000 
4 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 02/RW02 Jl.M Rahman RT 02/RW 02 2 3 Pembanguan MCK 3 Unit Rp. 10,500,000 
5 Panitia Perbaikan Rumah Kumuh Jl M Rahman RT 02/RW 02 2 5 Rehabiliatsi Rumah Kumuh Rp. 3,000,000 
6 Panitia Pemasangan Lampu Jalan Pipa Air RT 06/RW 02 4 3 Pemasangan 30 Unit Lampu Jalan Rp. 10,500,000 
Jumlah Aspek L:ingkungan Rp. 56,000,000 
B. Aspek Sosial
1 Panitia Sosial Dgl. Kodi BTN Palu Permai B3/8 1 6 Pelatihan Keterampilan Rp. 10,000,000 
Jumlah Aspek Sosial Rp.10,000,000 
C. Aspek Ekonomi
1 KSM Sukma Jaya Jl Uwenumpu RT 05/RW01 2 5 Pemberian Pinjaman Modal Rp. 3,500,000 
2 KSM Simpotove JlKedondong RT 03/RW02 0 7 Pemberian Pinjaman Modal Rp. 3,500,000 
2 KSM Sejahtera Jl Uwenumpu RT 04/RW01 0 9 Pemberian Pinjaman Modal Rp. 4,000,000 
Jumlah Aspek Ekonomi Rp. 11,000,000 
D. BOP BKM Rp. 3,000,000 

Jumlah Total (A+B+C+D) Rp. 80,000,000 

Kegiatan tersebut adalah dana BLM 40 % dari Pagu dana yang disetujui.
• Aspek Penguatan Kelembagaan
Pada tahun 2007 BKM Anuntodea telah mengadakan pemilihan kembali pengurus BKM untuk periode 2007 s/d 2009. Telah terpilih 13 Orang Pengurus Pimpinan Kolektif, Sekretariat, Pengelola UPK, UPS, dan UPL. Pada tahun ini pula telah diadakan pelatihan oleh Fasilitator terhadap Pengurus UPK dan UPL.
• Aspek Akuntabilitas/Pertanggung jawaban
KSM telah membuat laporan pertanggung jawaban dan telah diterima BKM.
Dana BLM tahun 2007 tersebut telah diaudit oleh Koperasi Jasa Audit Kota Palu dan pada awl 2008 telah diaudit oleh BPKP Sulteng.

• Aspek Swadaya/ Chanelling
Pada tahun 2007 BKM Anuntodea mengadakan Chanelling dengan Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah berupa pembagian MP Asi untuk Balita Kurang Gizi.

B. Kegiatan BKM Tahun 2008
Pada tahun 2008 BKM Anuntodea mengelola dana Program PNPM Mandiri dan dana Paket Tahap I, serta dana PDPM tahun anggaran 2008.
• Aspek Pengelolaan Dana
Pada tahun ini dana BLM PNPM tahun 2007 sejumlah Rp. 120,000,000,-- dikelola pada awal tahun dengan perincian sebagai berikut :
1 Panitia Perbaikan Lingkungan RW 03 Jl.Uwenumpu RT 04/RW 03 Pembangunan MCK 4 Unit Rp. 20,000,000 
2 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 05/RW 01 Jl.Uwenumpu RT 05/RW 01 Pembangunan MCK 1 Unit Rp. 3,500,000 
3 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 01/RW01 Jl Gawalise
RT 01/RW 01 Penimbunan Jalan Manggis Gawalise dan Kedondong III 265 M’ Rp. 3,500,000 
4 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 01/RW02 Jl.M Rahman
RT 01/RW 02 Pembuatan Drainase 50 M’  Rp. 2,500,000 
5 Panitia Perbaikan Rumah Kumuh Jl M Rahman
RT 02/RW 02 Rehabiliatsi Rumah Kumuh Rp. 14,000,000 
6 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 02/05 BTN Palu Permai A 2/7 Pembukaan Jalan Palu Permai/Palu Nagaya Rp. 5,000,000 
7 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 04/01 Jl. Uwenumpu RT 04/01 Rehabilitasi MCK 1 Unit Rp. 2,000,000 
8 Panitia Pembangunan RW 05 BTN Palu Permai RT 02/05 Penimbunan Jalan Palu Permai tembus Balaroa Rp. 3,500,000 
9 Panitia Perbaikan Fasilitas Pendidikan Jl. Uwenumpu RT 04/01 Rehabilitasi Sekolah / Peralatan RA 1 Unit Rp. 10,000,000 
10 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 04/03 Jl. Uwenumpu RT 04/03 Pembuatan Drainase 50 M’ Rp. 5,000,000 
11 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 02/ RW 02 Jl. Munif Rahman RT 02/02 Pembuatan Bak Air 1 Unit Rp. 2,500,000 
12 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 02/01 Jl Gawalise RT 01/RW 01 Perbaikan sarana air Bersih 1 Unit Rp. 4,000,000 
13 Panitia Pemasangan Lampu Jalan Pipa Air RT 06/RW 02 Pemasangan 30 Unit Lampu Jalan Rp. 4,500,000 
14 Panitia Sosial Dgl. Kodi BTN Palu Permai B3/8 Pelatihan Keterampilan Rp. 9,000,000 
15 KSM Sepenanggungan Jl Gawalise RT 03/RW01 Pemberian Pinjaman Modal Rp. 2,500,000 
16 KSM Nosabara JlKedondong RT 05/RW02 Pemberian Pinjaman Modal Rp. 2,500,000 
17 KSM Hidayah Jl Uwenumpu RT 05/RW01 Pemberian Pinjaman Modal Rp. 2,500,000 
18 KSM Anyelir Jl Munif Rahman RT 01/02 Pemberian Pinjaman Modal Rp. 3,000,000 
19 KSM Ananda Jl.Uwenumpu RT 01/03 Pemberian Pinjaman Modal Rp. 3,000,000 
20 KSM Bougenvile Jl. Sumur Yuga Rt 02/03 Pemberian Pinjaman Modal Rp. 3,000,000 
21 Panitia Bantuan Alat Usaha Jl Kedondong II RT 04/RW02 Bantuan Alat Usaha sesuai kebutuhan 5 Kelompok Rp. 10,000,000 
22 BOP Rp. 4.500,000 
Total Pendanaan Rp. 120,000,000 

Pada tahun ini pula BKM Anuntodea Mengelola dana Paket tahap I sejumlah Rp. 215,000,000,-- yang dikelola oleh 3 Panitia Kemitraan dengan Perincian sebagai Berikut :
No Nama Pakem Jenis Kegiatan Volume Lokasi Kegiatan Jumlah Dana
(Rp)
1 Sejahtera Mandiri 1 Rehab Rumah Kumuh 15 Unit RW 01, RW 02, RW 04 Rp.90,000,000
2 Sejahtera Mandiri 2 Pembangunan Jalan Paving, deuker dll 600 m’ 3 buah RT 01, 02, 05 /RW 01 Rp.85,000,000
3 Sejahtera Mandiri 3 Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah 45 hari SDN Salena Padanjese Rp.40,000,000
Jumlah Rp.215,000,000

Dana Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) Kota Palu tahun anggaran 2008 yang dikelola oleh BKM Anuntodea sejumlah Rp. 52,500,000,--digunakan untuk kegiatan :
No Jenis Kegiatan Volume Lokasi Kegiatan Jumlah Dana
(Rp)
1 Pembangunan MCK 1 Unit Kelurahan Rp. 8,250,000
2 Rehabilitasi Pipa Air 1 Paket RT 01/RW 05 Rp. 5,000,000
3 Pembuatan WC 1 Unit RT 02/RW 02 Rp. 2,000,000
4 Bantuan Sound Sistem 1 Unit Risma Rp.3,500,000
5 Bantuan Alat Sablon 1 Unit Karang Taruna Rp.5.000.000
6 Pembuatan Bak Air 1 Unit RW 03 Rp.10,000,000
7 Pelatihan Menjahit/Salon 1 Paket RT 05/RW 01 Rp. 6,000,000
8 Pembangunan Paving 100 m’ RT 01/RW 02 Rp. 9,000,000
9 Pelatihan Pembuatan Abon 1 Paket RT 02/RW 02 Rp. 3,000,000
BOP Rp. 750,000
Jumlah Rp. 52,500,000

Jumlah Dana yang dikelola oleh BKM Anuntodea selama tahun 2008 adalah sbb :
No Nama Program Jumlah Dana (Rp) Keterangan
1 BLM PNPM tahap 2 60 % Rp. 120,000,000 Selesai
2 Dana Paket Tahap 1 Rp.215,000,000 Selesai
3 Dana PDPM 2008 Rp. 52,500,000 Selesai
Jumlah Pengelolaan Dana tahiun 2008 Rp.387,500,000


• Aspek Penguatan Kelembagaan
Pada tahun 2008 penguatan terhadap kelembagaan dilakukan dalam bentuk pelatihan baik untuk pelatihan pengurus Pakem maupun Pengurus KMS

• Aspek Akutabilitas/Pertanggung Jawaban
Dana Kegiatan BLM PNPM dan Dana Paket tahap 1 telah diaudit oleh auditor independent. Dana BLM Paket juga telah diperiksa oleh BPKP Sulteng, sedangkan dana BLM PDPM 2008 telah diperiksa oleh Bawasko Kota Palu.
Kegiatan Paket dan dana PDPM telah dilakukan monitoring oleh Pokja Paket, Bappeda Kota Palu. Pada tahun 2008 kunjungan Monitoring oleh Bappeda dilakukan 2 kali dan Pokja Paket 2 kali
• Aspek Swadaya/Chanelling
Dalam tahun 2008, BKM Anuntodea mengadakan chanelling dengan Pihak JICA dar Jepang tetapi sampai saat ini belum ada realisasinya. Kegiatan tersebut masih dalam tahap perencanaan.

C. Kegiatan BKM Tahun 2009
Pada tahun 2009 BKM Anuntodea mengelola dana berbagai Program yaitu Dana BLM tahun anggaran 2008 tahap 1 dan 2, Dana Paket tahap 2, Dana NUSSP dan dana PDPM tahun 2009 dengan perincian sebagai berikut :
• Aspek Pengelolaan dana

Lingkungan
1 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 05/RW 01 Pemasangan jaringan Pipa air Bersih dan Pembuatan Bak Air Jl. Uwenumpu RT 04 dan RT 05/RW 01,1100 M’ dan 2 Unit Rp. 20,000,000 
2 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 02/RW 04 Pembuatan Jalan Paving Lorong Kunduri RT 02/RW 04, 84 M’ Rp. 5,000,000 
3 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 01/RW 01 Pembuatan MCK Jl. Pertiwi RT 01/RW 01, 1 Unit Rp. 8,000,000 
4 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 013RW 02 Pembukaan jalan baru Lorong Kedondong RT 03/RW 02 Rp. 5,000,000 
Jumlah Lingkungan Rp. 38,000,000 

Sosial
5 Panitia Sosial Simpotove Bantuan Makanan Tambahan/Sembako Kel. Donggala Kodi, 1 Paket Rp. 6,750,000 
6 Panitia Perbaikan Rumah Kumuh   Kel. Donggala Kodi, 2 Unit Rp. 9,000,000 
Jumlah Sosial Rp.15,750,000 

Ekonomi
7 KSM Mekar Jaya Bantuan Modal Usaha RT 03/RW 05, 1 Kelompok Rp. 4,000,000 
Jumlah Ekonomi Rp. 4,000,000 
BOP Rp. 2,250,000 

Jumlah BLM tahun 2008 tahap 1 Rp. 60,000,000 
Kegiatan BLM tahun 2008 yang dilaksanakan pada tahun 2009 tahap 1 dana BLM sebesar 30% dari Pagu dana Rp. 200,000,000,-- telah dicairkan dan telah dilaksanakan oleh KSM. Pada saat ini dana BLM tahap 2 sebesar 50 % yang bersumber dari APBD Kota Palu telah dilaksanakan dan pada tahap penyelesaian laporan kegiatan dengan perincian sebagai berikut :
 
Lingkungan
1 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 05/RW 01 Pembuatan MCK 1 Jl. Uwenumpu RT 05/RW 01,1 Unit Rp. 8,000,000 
2 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 02/RW 01 Pembuatan Fasilitas Mandi/Cuci Jl. Gawalise RT 02/RW 02, 1 Unit Rp/11,500,000 
3 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 03/RW 02 Penimbunan Jalan dan Pembuatan Deuker Jl. Kedondong, RT 03/RW 02, 69 m’ dan 1 Unit Rp. 5,000,000 
4 Panitia Perbaikan Lingkungan RT RW 03 Pembangunan Bantaya/Gedung serba guna Lorong Kedondong RT 03/RW 02 Rp. 25,000,000 
5 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 02/RW 06 Pembuatan MCK 1 Jl. Uwenumpu RT 02/RW 06,1 Unit Rp.  8,000,000 
6 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 02/RW 06 Pembuatan Talud Jl. Uwenumpu RT 01/RW 06, 60m’ Rp. 6,000,000 
7 Panitia Perbaikan Lingkungan RT 04/RW 03 Pembangunan Bak Air Jl. Uwenumpu RT 04/RW 03, 1 Unit Rp. 5,000,0000 
Jumlah Lingkungan Rp. 68,500,000 

Sosial
5 Panitia Sosial Simpotove Sunatan Massal Kel. Donggala Kodi, 25 Orang Rp. 7,000,000 
6 Panitia Perbaikan Rumah Kumuh Bantuan Bahan Baku Rumah Kel. Donggala Kodi, 3 Unit 1
Rp. 16,750,000 
Jumlah Sosial Rp. 23,750,000 

Ekonomi
7 KSM Torabelo Bantuan Modal Usaha RT 03/RW 05, 1 Kelompok Rp. 4,000,000
Jumlah Ekonomi Rp. 4,000,000 
BOP Rp.  3,750,000 

Jumlah Dana BLM tahap 2 50 % tahun 2008 Rp.100,000,000 
Dana BLM Tahap 2 masih dalam proses penyelesai laporan KMS dan belum diterima oleh BKM

Dalam Pengelolaan dana Paket Tahap 2 tahun 2009 BKM Anuntodea Kelurahan Donggala Kodi terdapat 5 Panitia Kemitraan dengan jumlah Alokasi dana Rp. 317,500,000,--
Dengan perincian sebagai berikut :
1 Sejahtera Mandiri 1 Pembuatan Saluran Air type 40/60 dan Deuker 212 m’ 1 Unit Jl. Kedondong RT 05/RW 02 Rp.45,000,000
2 Sejahtera Mandiri 2 Pembuatan Saluran Air type 30/50 dan Deuker 367 m’ 1 Unit Jl. Manggis II RT 03/RW 04 Rp.67,500,000
3 Sejahtera Mandiri 3 Pembangunan PAUD 1 Unit Jl. Uwenumpu RT 04/RW 03 Rp.50,000,000
4 Uwenumpu Pembangunan Poskesdes dan Pagar 1 Unit Jl. Uwenumpu RT 04/RW 03 Rp.80,000,000
5 Palu Nagaya Bantuan Peral;atan Usaha 3 Unit Kel. Donggala Kodi Rp.75,000,000
Jumlah dana Paket Tahap 2 Rp.317,500,000
Kegiatan Fisik telah selesai dan tahap pembuatan laporan akhir dari Pakem
Program NUSSP tahun anggaran 2009 kelurahan Donggala Kodi menerima Paket Pekerjaan yang terdiri dari 2 Kontrak Kerja yaitu Kontrak No. : 23/SP3/NUSSP-Palu/Donggala Kodi/V/2009 sejumlah Rp. 268,616,600,-- dan Kontrak No. : 24/ SP3/NUSSP-Palu/Donggala Kodi/V/2009 sejumlah Rp.106,332,600,--
Kegiatan NUSSP dikelurahan Donggala Kodi adalah Spot RW 02 dan Spot RW 03 dengan Perincian sebagai berikut :
Kontrak 1.
No. Jenis Pekerjaan Volume Biaya Keterangan
1 Pembangunan Drainase 30/50 980 m’ Rp. 156,660,840 Selesai
2 Pembangunan jalan Beton Rabat 200 m’ Rp. 48,928,200 Belum selesai
3 Pembangunan MCK 2 Unit Rp. 38,517,394 Belum selesai
Jumlah Rp. 244,106,434
Dibulatkan Rp.244,106,000
PPN 10 % Rp.24,410,600
Total Nilai Kontrak Rp.266,516,600

Kontrak 2.
No. Jenis Pekerjaan Volume Biaya Keterangan
1 Pembangunan Drainase 30/50 150 m’ Rp. 23,967,700 Selesai
2 Pembangunan Drainase 50/80 124 m’ Rp. 37,624,080 Selesai
3 Pembuatan Deuker 1 Unit Rp. 2,399,044 Belum selesai
4 Pembangunan Bak Air 1 Unit Rp. 13,406,016 Selesai
5 Pembangunan MCK 1 Unit Rp. 19,258,697 Belum selesai
Jumlah Rp. 96,666,539
Dibulatkan Rp. 96,666,000
PPN 10 % Rp. 9,666,600
Total Nilai Kontrak Rp. 106,332,600

Sampai dengan saat ini jumlah dana yang telah cair kerekening BKM adalah sejumlah 90 % dari nilai kontrak. Pekerjaan NUSSP sementara berlangsung dan ditargetkan selesai pada tanggal 10 Februari 2010.
Jumlah Total dana NUSSP sesuai Kontrak adalah sebesar Rp. 372,849,200,--

Untuk Pengelolaan Dana Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) tahun 2009 sejumlah Rp. 50,000,000,-- perinciannya adalah sebagai berikut :
1 Pengadaan Motor Kaisar 1 Unit Kelurahan Rp. 19,500,000
2 Pembangunan Tribun 1 Paket Kelurahan Rp. 25,000,000
3 Rehab Bak Air 1 Unit RT 02/RW 02 Rp. 2,000,000
4 Bantuan Sound Sistem 1 Unit LPTQ Rp. 2.500,000
BOP Rp. 1,000,000
Jumlah Rp. 50,000,000
Kegiatan PDPM masih berlangsung dan diharapkan pada tanggal 31 Januari 2010 telah selesai dan dibuatkan Laporan Pertanggung Jawabannya oleh KMS.

Jumlah Dana yang dikelola oleh BKM Anuntodea selama tahun 2009 adalah sbb :
1 BLM PNPM tahap 1 tahun 2008 Rp. 60,000,000 Selesai
2 BLM PNPM tahap 2 tahun 2008 Rp. 100,000,000 Belum selesai
3 Dana Paket Tahap 2 Rp. 317,500,000 Selesai
4 Dana NUSSP Rp. 372,849,200 Belum selesai
5 Dana PDPM 2009 Rp. 50,000,000 Selesai
Jumlah total dana dikelola BKM Anuntodea tahun 2009 Rp 900,349,200

• Aspek Penguatan Kelembagaan
Pada tahun 2009 BKM Anuntodea melalui Panitia Kemitraan dan KMS mendapat pelatihan dari Pemerintah Kota dan Fasilitator Paket. Dukungan terhadap Unit Pelaksana Kegiatan (UPL,UPS,UPK) diberi pelatihan pada akhir bulan Desember 2009. Telah diadakan Review Kelembagaan pada bulan Agustus 2009
• Aspek Akuntabilitas/Pertanggung jawaban
Dana kegiatan tersebut belum diadakan Audit oleh lembaga lembaga, pada bulan Agustus 2009 telah diadakan review keuangan yang merupakan audit intern dilaksanakan oleh BKM bersama masyarakat. Audit berbagai program tersebut akan dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2010.
• Aspek Swadaya/Chanelling
Pada tahun 2009 BKM Anuntodea mengadakan Chanelling dalam berbagai program diantaranya. Program Kemitraan dengan Pers dalam rangka kegiatan sunatan Massal.

Dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh BKM anuntodea telah dibuka berbagai Rekening sesuai dengan ketentuan Program, Sampai saat ini jumlah dana yang belum dimanfaatkan oleh BKM dan telah tersimpan dalam rekening adalah sebagai berikut :
 
1 BKM ANUNTODEA (PNPM) 0060-01-026608-50-5 BRI Rp 242,013,577
2 BKM ANUNTODEA (NUSSP) 0060-01-002875-53-3 BRI Rp 7,012,392
3 Pakem Sejahtera Mandiri 1 0060-01-037162-50-0 BRI Rp.101,008,442
4 Pakem Sejahtera Mandiri 2 0060-01-037171-50-9 BRI Rp. 92,516
5 Pakem Sejahtera Mandiri 3 0060-01-037179-50-7 BRI Rp. 32,521,597
6 Pakem Palu Nagaya 0060-01-040316-50-4 BRI Rp. 30,322,957
7 Pakem Uwenumpu 0060-01-040321-50-9 BRI Rp. 309,440
8 KMS Anuntodea 0060-01-042133-50-9 BRI Rp. 201,554
9 UPK BKM ANUNTODEA 3334-01-000052-50-8 BRI Rp.626,852
Jumlah Saldo di Bank Rp. 414,109,327

Jumlah alokasi dana tersebut akan dimanfaatkan pada tahun 2010, dengan ketentuan apabila BKM Anuntodea telah melaksanakan Rembug Warga yang dilanjutkan dengan pemilihan ulang Pengurus BKM periode 2010 s/d 2012 sebagai legitimasi dari warga.
Pada tahun 2009 BKM Anuntodea telah menandatangani Kontrak Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2010 dan belum sempat direncanakan dengan Perincian sebagai berikut :
1. Kegiatan ND
2. Kegiatan Paket Tahap 3
3. Kegiatan PDPM 2010

Sabtu, 17 April 2010

Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) Kel. Donggala Kodi


Dari hasil Lokakarya Kelurahan yang dilaksanakan pada tanggal 10 April 2010 dan sesuai dengan rapat formatur pada tanggal 12 April telah terbentuk Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP) Kelurahan Donggala Kodi dengan Jumlah 21 Orang. Jumlah tersebut mewakili unsur masyarakat sebanyak 11 Orang, Unsur BKM 2 Orang, Unsur Aparat Kelurahan 1 Orang, Unsur SKPD 7 Orang.
Setelah diadakan Rapat Formatur akhirnya disepakati susunan TIPP sebagai Ketua
Drs. Adjas Abdul Djalil (mantan Anggota DPRD Kota Palu) didampingi oleh Amin Suddin, SPd. MSi Pjs Ketua LPM sebagai Sekretaris. Adapun Susunan lengkapnya masih menunggu Daftar Nama TIPP dari Unsur SKPD yang akan segera dikirim.
Dengan terbentuknya TIPP diharapkan Program PLPBK akan segera dimulai, pada rapat awal TIPP (jum'at, 15 April), telah disepakati Langkah langkah kegiatan dari mulai Persiapan sampai dengan Proses akhir tahap 1. Dilanjutkan pada minggu ini untuk menyususn RAB yang akan dituangkan dalam Action Plan.

Selasa, 23 Maret 2010

PEMILIHAN PIMPINAN KOLEKTIF BKM ANUNTODEA 2010 – 2013


Pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2010 jam 20.00 di Sekretariat BKM Anuntodea Kelurahan Donggala Kodi diadakan pemilihan pimpinan Kolektif BKM Anuntodea periode 2010 – 2013. Pemilihan ini berlangsung dengan aman dan sangat demokratis dimana jumlah utusan RT yang terdaftar sejumlah 100 orang. Sedangkan yang hadir pada malam itu sejumlah 58 Orang. Dengan demikian sesuai dengan tata tertib pemilihan dapat dilaksanakan. Pada Pemilihan tersebut 40 orang utusan warga mendapatkan suara. Sehingga perolehan suara menjadi sangat berimbang. Dari ke 6 RW yang ada semua terwakili dan 2 Orang Wanita juga terpilih.
Setelah berlangsung hampir 3 Jam. Panitia Pelaksana memutuskan 13 Orang Pimpinan Kolektif BKM Anuntodea dengan perolehan suara sebagai berikut :
No Nama L/P Jumlah Suara Peringkat Utusan RT/RW
1 JOHNNY DJOHAN L 41 1 RT 03/RW 05
2 DRS. ABDULLAH L 20 2 RT 03/RW 06
3 DRS. MOH. DARWIS L 17 3 RT 02/RW 05
4 NURLIN L 16 4 RT 04/RW 03
5 ROSMAYA P 12 5 RT 02/RW 05
6 YUDE ALI, S Sos L 12 6 RT 02/RW 02
7 Drs. SAIFULLAH L 10 7 RT 02/RW 01
8 MARFIN L 7 8 RT 04/RW 03
9 KOROMO T PANTOBOYA L 7 9 RT 03/RW 01
10 LUKMAN HENZE L 6 10 RT 05/RW 01
11 ASMIAH P 6 11 RT 03/RW 04
12 EDWARD LASUT L 6 12 RT 02/RW 05
13 M. IKRAM L 10 13 RT 01/RW 04

Setelah itu dilanjutkan pemilihan Kordinator, dimana Johnny Djohan secara Aklamasi dipilih untuk menjadi Kordinator yang ketiga kalinya.
Dari susunan Pimpinan Kolektif yang terpilih 4 Orang merupakan pengurus lama sedangkan sisanya 9 orang merupakan pengurus Baru.
Selamat Bekerja ..........................!!!!!!!!!!!!!!!!!

Minggu, 31 Januari 2010

SINERGI MUSRENBANG DAN REMBUG WARGA KELURAHAN (RWK) KELURAHAN DONGGALA KODI


Pada tanggal 30-31 Januari 2010 atas kerjasama antara LPM Donggala Kodi dan BKM Anuntodea diadakan Sinergisitas antara Musrenbang dengan Rembug Warga Kelurahan (RWK). Pada kesempatan tersebut hadir Perwakilan dari Bappeda Kota Palu, Unsur SKPD dan dibuka oleh Camat Palu Barat yang diwakili oleh Kasi Pemerintahan (Bakti Mahi. Hi. Husen). Dalam sambutan sebelum pembukaan disampaikan bahwa perencanaan adalah faktor yang sangat penting untuk membuat program sehingga keberhasilan satu program tergantung dari perencanaan yang baik. “Kelurahan Donggala Kodi ini adalah sebuah contoh awal yang baik dimana dalam perencanaan melibatkan para ketua RT/RW, Lembaga Adat, Karang Taruna, PKK, PKBM Belota Pura serta didukung penuh oleh BKM Anuntodea serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat” ujar Bakti.
Setelah pemaparan oleh Bappeda dan SKPD tentang arah kebijakan program pemerintah kota Palu dilanjutkan dengan diskusi oleh peserta rembug dengan pembawa materi. Dalam diskusi yang cukup menarik terungkap bahwa alokasi dana pembangunan dari APBD hanya 20 % sedangkan sisanya adalah untuk gaji dan belanja pegawai. Hal inilah yang menjadi persoalan sehingga banyak usulan masyarakat tidak bisa diakomir oleh SKPD. “Pemerintah Kota sangat mengharapkan adanya program seperti PNPM Mandiri, NUSSP dll. Agar dapat mengurangi beban APBD” demikian ungkap Untung Mahmud dari Bappeda Kota Palu.
Setelah istirahat siang dilankutkan dengan pemaparan masyarakat tentang usulan untuk dijadikan dokumen musrenbang. Acara selanjutnya adalah Rembug Warga Kelurahan (RWK) yang dilakukan oleh BKM Anuntodea sebagai wujud pertanggung jawaban pengurus BKM periode 2007 – 2009 sebelum diadakan pemilihan kembali.
Dalam Laporan Pertanggung jawaban yang dibacakan langsung oleh Kordinator BKM didampingi pengurus BKM dihadapan sekitar 70 orang peserta memakan waktu hampir 90 menit. BKM Anuntodea memaparkan kegiatannya sejak tahun 2007 sampai dengan bulan Desember 2009. “Laporan ini sengaja kami buat untuk masyarakat walaupun secara rutin kami telah diaudit oleh Auditor Independen dan dana BLM telah diperiksa oleh BPKP bahkan Tim supervisi Bank Dunia” Ungkap Johnny Djohan.
Tepat Pukul 16.00 rapat ditunda untuk istirahat dan akan dilanjutkan pada pukul 19.30, Sebelum ditunda hasil keputusan Rembug membentuk 2 Komisi. Yaitu Komisi 1 yang akan membahas Penyusunan PJM Pronangkis dan Komisi 2 yang akan membahas Laporan Pertanggung Jawaban dan Pembentukan Panitia Pemilihan BKM periode 2010-2012.
Tepat pukul 20.00 rembug lanjutan dimulai dan acara pertama adalah pemilihan ketua Komisi. Komisi 1 dipimpin oleh Bapak Drs, Abdullah Tanjegau, sedangkan Komisi 2 dipimpin oleh Bapak Yude Ali, S Sos.
Setelah rapat Komisi diadakan selama 3 jam, tepat pada pukul 23.00 dimulai Rapat Pleno untuk penetapan hasil kerja Komisi. Dalam Laporannya Komisi 1 akan melanjutkan kerjanya dengan membentuk Pokja Penyusunan PJM Pronangkis dan sebagai draff adalah usulan usulan yang telah dibahas. Penyempurnaan program akan dilanjutkan pada hari minggu tanggal 31 Januari 2010. Dari Komisi 2 telah direkomendasikan untuk menerima Laporan Pertanggung jawaban BKM Periode 2007 – 2009 dan sekaligus membentuk Panitia Pemilihan BKM yang terdiri dari 3 Pokja yaitu Pokja Pemilihan, Pokja anggaran Dasar, Pokja Pemantau. Rapat Lanjutan Pokja akan dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2010 oleh Panitia untuk penetapan jadwal Pemilihan. Rekomendasi dari masing masing komisi telah diterima oleh Rapat Pleno.
Acara tersebut tepat pukul 24.00 ditutup oleh Lurah Donggala Kodi. “walaupun belum selesai acara pembahasan tapi substansi program sudah didapat. Mengingat esok hari kita masih akan bekerja, maka diharapkan kepada yang telah ditetapkan menjadi tim perumus dapat bekerja dengan baik” demikian disampaikan oleh Kapau Bauwo, S Sos selaku Kepala Kelurahan Donggala Kodi.

Jumat, 22 Januari 2010

BKM ANUNTODEA AKAN KELOLA DANA NEIGHBORHOOD DEVELOPMENT (ND) SEJUMLAH 1 MILYARD.


Setelah ditandatanganinya kontrak kesepakatan pengelolaan Program Perencanaan Pemukiman dan Lingkungan Berbasis Komunitas (P2LBK), BKM Anuntodea pada tahun 2010 akan mengelola dana ND sebesar 1 Milyard. Saat ini dana tahap I telah berada direkening BKM sejumlah Rp. 200,000,000,--.
Pelaksanaan kegiatan direncanakan pada bulan Februari 2010, mengingat masih ada siklus kelembagaan yang harus dilaksanakan. Salah satunya adalah Rembug Warga Kelurahan (RWK) dan Pemilihan Kembali Pengurus BKM Periode 2010-2012.
Program tersebut adalah reward atas keberhasilan BKM Anuntodea mengelola dana sebelumnya seperti dana BLM PNPM dan dana PAKET. “kami sudah siap mengelola dana tersebut, begitu pula dengan masyarakat kelurahan karena dana tersebut telah disosialisasikan sejak 6 bulan yang lalu” kata Johnny Djohan sebagai Kordinator BKM. Dana tersebut akan digunakan untuk membuat Perencanaan terpadu dalam pengembangan Kelurahan.
Sebagai bukti kesiapan masyarakat, pada tanggal 2 Desember 2009 telah datang misi supervisi world Bank, tim interdep dari Kementrian Kesra, Kementrian Dalam Negeri dan Tim KMP. Dalam kunjungannya ke Kelurahan Donggala Kodi, Ibu Kumalasari langsung berdialog dengan warga dan melihat langsung hasil hasil yang telah dicapai. Dalam dialog tersebut terbangun komunikasi 2 arah. Pengurus BKM dan Masyarakat menyampaikan suka dukanya mengelola program sementara Tim Wolrd Bank banyak memberikan arahan demi perbaikan kedepan. Dari sisi administrasi, Pak Djumadi dari World Bank dan Pak Firdaus dari KMP, memeriksa pembukuan sekretariat dan UPK dalam hal pengelolaan dana. “masih ada yang perlu diperbaiki dalam pengelolaanya, tapi semangat untuk perbaikan telah terlihat dari keserius BKM membukukan setiap kegiatannya” ujar Pak Djumadi saat diminta pendapatnya atas hasil kunjungan.

"PETARUNG" TANGGUH..........ORANG PEDULI


Edward Lasut nama pria ini, Pria kelahiran 47 tahun lalu dan sebagai Unit Pengelola Sosial (UPS) BKM Anuntodea Kel. Donggala Kodi ini adalah sosok seorang pekerja keras, Pendekatan keberbagai penyandang dana selalu dilakukan baik secara formal maupun informal. Banyaknya warga miskin yang membutuhkan bantuan dibidang sosial membuat alokasi dana kegiatan KSM tidak memadai.
Pria yang sehari hari disapa Edi ini, hampir setiap saat penyaluran dan kegiatan Sosial mendampingi Kordinator BKM Anuntodea untuk mengawal pelaksanaan kegiatan dilapangan. Biasanya bekerjasama dengan KSM Sosial Simpotove dalam penyaluran bantuan.
Membangun chanelling dengan pihak pihak tertentu merupakan tugas utamanya di BKM Anuntodea, setiap program yang sudah disepakati sebelum dilaksanakan haruslah dipastikan ada donatur yang akan membantu sebagai bentuk swadaya dan partisipasi warga. “saya selalu mendekatkan program dengan dinas kesehatan baik di kota maupun dipropinsi. Karena sesuai dengan visi BKM Anuntodea yaitu menuju masyarakat sehat yang mandiri, maka selayaknya kegiatan sosial banyak diarahkan kebidang kesehatan” demikian katanya.
Pendataan warga menjadi penting karena jangan sampai penerima manfaat salah sasaram, untungnya BKM telah menyediakan Data KK Miskin sesuai hasil Pemetaan Swadaya (PS). Data tersebut menjadi pegangannya setiap akan membuat program.
Sampai saat ini pria yang mempunyai istri seorang PNS di Dinas Kesehatan Propinsi begitu familiar jika bertemu di “warung Kopi” Kota Palu. Walaupun belum disiapkan kendaraan dinas dari BKM ia tetap menggunakan motor pribadinya untuk mensosialisasikan program BKM. “jika memungkinkan mohon dapat diberikan motor kaisar roda tiga untuk operasional dan bisa sekalian memuat bahan bantuan jika diperlukan mendadak” demikian canda pak Edi.
Saat ini obsesinya adalah ingin membangun panti penampungan untuk anak terlantar dan para pemulung warga miskin. Semoga cepat berhasil.

PENYERAHAN SEMBAKO GRATIS BAGI WARGA MISKIN oleh WAKIL WALIKOTA PALU


Pada pertengahan Bulan Ramadhan tahun 2009 warga miskin didusun salena Padanjese mendapat bantuan sembako gratis. Penyerahan Sembako tersebut secara simbolis dilakukan oleh Wakil Walikota Palu Hi. Mulhanan Tombolotutu, Ketua DPRD Palu HM Sidik Ponulele dan Dahniar ST, Anggota DRPD Kota Palu yang sekaligus sebagai Anggota BKM Anuntodea serta tokoh masyarakat lainnya. Dana tersebut merupakan alokasi dana PNPM Mandiri tahap 2 tahun 2009 sejumlah Rp. 7,000,000,--. Jumlah warga yang menerima 100 KK. Bahan yang diberikan berupa Beras, Gula Pasir, Minyak Goreng, telur dll.
Panitia sosial Simpotove sebagai KSM Pelaksanakan yang dipimpin oleh Ibu Farida, SPd. Telah berupaya keras untuk membagikan sembako kepada yang berhak. Dengan dibantu oleh Tokoh masyarakat dan Aparat Kelurahan Pendataan yang dikordinir oleh PKK berhasil menetapkan penerima manfaat. “kami terpaksa menambah jatah, karena diluar dugaan masih ada warga miskin yang datang walaupun tidak terdaftar” ungkap Farida
Setelah acara Penyerahan selesai dilanjutkan diskusi menjelang buka puasa bersama antara Wakil Walikota, Ketua DPRD dan Masyarakat Salena Padanjese. Pada Kesempatan tersebut Wakil Walikota mengharapkan agar wilayah Dusun Salena Padanjese dapat dikembangkan menjadi wilayah Agro Wisata mengingat top[ografi lahannya sangat menunjang dan lahan pertanian yang cukup luas. “sebagai langkah awal Pemkot bersama BKM Anuntodea akan membangun Gedung Pertemuan (Bantaya) dana sharing tersebut dialokasikan dari BLM tahap 2 sejumlah Rp. 25,000,000 dan dana Program Dinas Pariwisata Kota Palu sejumlah Rp. 35,000,000 tahun anggaran 2010.
“jika program tersebut terlaksana dengan baik diharapkan penghasilan masyarakat meningkat, jumlah tenaga kerja yang diserap cukup banyak, masyarakat dapat membuka usaha di lokasi tersebut” kata Wawali.
Dengan serta merta seorang Tokoh Masyarakat (bapak suhaemin) menyerahkan lahannya untuk digunakan sebagai tempat pembangunan Bantaya tersebut. Yang direncanakan akan digunakan untuk rembug para petani miskin, gudang penyimpanan Pupuk dll’
Saat ini bangunan tersebut telah dikerjakan dengan menggunakan dana BLM PNPM Mandiri dan pada bulan Maret 2010 direncanakan akan dikucurkan dana APBD dari Dinas Pariwisata.

WAKIL WALIKOTA PALU RESMIKAN GEDUNG POSKESDES DAN PAUD TERPADU


Pada tanggal 25 September 2009 Wakil Walikota Palu Hi. Andi Mulhanan Tombolotutu, SH dengan Didamping oleh Ketua DPRD Kota Palu HM Sidik Ponulele berkenan meresmikan penggunaan Gedung Poskesdes dan PAUD didusun Salena Padanjese Kelurahan Donggala Kodi. Peresmian yang dihadiri pula oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu, Camat Palu Barat, Lurah Donggala Kodi serta segenap unsur masyarakat dilanjutkan dengan halal bihalal dengan warga miskin dusun salena padanjese.
Dalam sambutannya, Wakil Walikota Palu mengatakan bahwa pembangunan fasilitas kesehatan dan pendidikan terpadu ini adalah momentum dalam rangka menciptakan SDM yang lebih baik dari sisi kesehatan dan Pendidikan. “Jika kita ingin menciptakan generasi yang baik mulailah dengan memperhatikan derajat kesehatan dan kwalitas pendidikannya sejak awal” kata Wakil Walikota.
Gedung Poskesdes dan PAUD tersebut dibangun menggunakan dana PAKET (Penanggulangan Kemiskinan Terpadu) tahap 2 yang menelan dana sejumlah Rp. 130.000.000,--. Bangunan yang lengkap dengan fasilitas air bersih, listrik, peralatan dikerjakan oleh Panitia Kemitraan (Pakem) Uwenumpu dan Pakem Sejahtera Mandiri 3. Dengan Luas banguanan Poskesdes 40 M2 dan PAUD 64 M2 berdiri diatas lahan 18 X 21 m, tanah tersebut dihibahkan oleh masyarakat.
NURLIN, Anggota BKM Anuntodea yang menjadi penanggung jawab program mengatakan “ kami membangun pagar keliling dari gedung tersebut secara permanen walaupun tidak ada dalam perencanaan/bestek, tapi itulah wujud kepedulian warga. Sisa dana Program ditambah dengan swadaya masyarakat dapat mewujudkan semuanya”
Gedung tersebut rencananya akan dimanfaatkan oleh warga pada setiap acara penyuluhan kesehatan yang dikordinir oleh Kader Kesehatan Setempat, Sarana Pembelajaran Paket B, Taman Pengajian, Serta acara rembug warga RW 03 dan RW 06.
Dilihan yang masih tersisa, warga mengusulkan akan dibangun Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang sumber dana masih akan dicarikan oleh BKM Anuntodea. TBM ini sangat diperlukan mengingat minat baca warga setempat masih sangat rendah. Diharapkan kehadiran TBM dapat menambah wawasan warga miskin sehingga kwalitas pendidikannya meningkat.

BKM ANUNTODEA GANDENG DINKES SULTENG


Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Anuntodea Donggala Kodi, Kecamatan Palu Barat, terbilang cukup reponsif terkait permasalahan warga miskin di wilayahnya. Buktinya, BKM ini menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk bersama-sama mengatasi balita rawan gizi dari keluarga miskin, dalam sebuah kegiatan memberikan bantuan Makanan Pendamping (MP) ASI.

Dalam kegiatan yang digelar di Pusat Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kelurahan Donggala Kodi, Rabu (4/3/2008) ini, 48 balita kategori kurang gizi dan 2 balita gizi buruk dari keluarga miskin yang terdaftar dalam kegiatan Pemetaan Swadaya (PS) 2. Para balita ini mendapatkan bantuan berupa bubur beras merah dan bubur kacang hijau sebanyak 13 karton, ditambah 72 karton biskuit MP ASI.

Ketua Unit Pelaksanan Sosial (UPS) BKM Donggala Kodi Edward Lasut memaparkan, nilai bantuan untuk kegiatan tersebut tercatat sekitar Rp 50 juta. ”Kegiatan ini merupakan program channeling BKM Anuntodea Donggala Kodi dan Dinkes Provinsi Sulteng,” jelasnya.

Sementara itu, ketua panitia kegiatan Farida SPd menjelaskan, berdasar hasil identifikasi ditemukan dua anak — kakak beradik — Asriani (10 bulan) dan Masriani (20 bulan) yang mengalami gizi buruk. Ayah kedua balita tersebut bernama Daeng Nompo, berprofesi sebagai tukang becak. ”Kami menilai kedua balita ini mengalami gizi buruk, karena balita Asriani berat badannya hanya 5,1 kg. Sedangkan Muliani beratnya hanya 9 kg,” ungkap Farida.

Farida, yang juga seorang guru SMP ini mengatakan, makanan tambahan berupa susu dan biskuit tersebut didapat dari hasil kegiatan channeling program dengan Dinkes Provinsi Sulteng, dikoordinasikan dengan Dinkes Kota Palu. Program PMTAS ini, lanjut Farida, akan dilakukan selama 6 bulan sesuai dengan jumlah bantuan susu dan biskuit yang tersedia. Kemudian, akan dilanjutkan sesuai kebutuhan, dengan melakukan channeling program selanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Koodinator BKM Anuntodea Donggala Kodi Johny Johan menjelaskan, berdasar data PJM Pronangkis, dari 232 balita warga miskin, 48 di antaranya masuk dalam kategori kurang gizi dan 2 balita kategori gizi buruk. Anak-anak balita kurang gizi itu, katanya, berasal dari keluarga petani, tukang becak dan buruh bangunan. ”Pemberian susu dan makanan tambahan ini sebagai langkah antisipasi agar kasus balita gizi buruk tidak makin bertambah. Kita harus mengambil tindakan cepat agar tidak terjadi peristiwa kematian warga miskin karena kelaparan seperti di Makassar,” tegas Johny di hadapan sejumlah wartawan yang menghadiri acara.

Menurut Johny, kegiatan pemberian makanan tambahan siswa dan balita ini dilakukan per 5 Maret 2008, bekerja sama dengan Dinkes Provinsi Sulteng. Kegiatan tersebut ditujukan bagi anak-anak balita dan anak sekolah, difasilitasi oleh Panitia Kegiatan Sosial Simpotove BKM Anuntodea Kelurahan Donggala Kodi bersama dengan Puskesmas, Pustu, Posyandu dan sekolah SD yang berada di kelurahan Donggala Kodi.

”Pekan ini, akan diberikan jatah untuk dua minggu kepada warga miskin. Berikutnya, BKM dan dinkes akan melakukan evaluasi perkembangan berat badan. Seterusnya, kembali diberikan tambahan jika tidak ditemukan perkembangan yang siginifikan,” jelas Johny.

Pria yang juga berperan sebagai Koordinator Forum BKM Kota Palu ini memaparkan, rencananya pekan depan 182 siswa SD selama akan diberikan makanan tambahan berupa susu selama 6 minggu, melalui dana Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET).

Program yang juga menggadeng Dinkes Provinsi Sulteng dan Kota Palu, serta PT. Nestle sebagai produsen Susu Dancow ini merupakan lanjutan dari program sosialisasi tentang perbaikan gizi masyarakat dan penyakit menular, yang dilaksanakan BKM Anuntodea dan Dinkes Provinsi Sulteng pada 8 Desember 2007.

Sementara itu, Team Leader KMW VI PNPM P2KP Sulawesi Tengah berharap, kegiatan semacam ini dapat menjadi wadah sinergi dari berbagai program, sehingga dapat menjawab masalah yang dihadapi warga miskin. (Tasrief Siara, TA Monev KMW VI P2KP-2 Sulteng, PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)

APAKAH ENGKAU MASIH WARAS.....??????


Dalam perjalanan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) di penghujung tahun 2003 di Kota Palu, yang kemudian berubah menjadi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, tersebutlah sosok seorang relawan bernama Johnny Djohan.

Pria kelahiran, Jakarta, 52 tahun silam itu mulanya terpilih sebagai Koordinator BKM di kelurahan Donggala Kodi, kecamatan Palu Utara, pada tahun 2005. Dua tahun berikutnya, ia terpilih kembali sebagai koordinator BKM. Karena kinerjanya dinilai baik oleh para pihak, pada lokakarya PAKET tahun 2007, ia terpilih menjadi Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) pada Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET) di Kota Palu.

Kesehariannya, Johnny Djohan berprofesi sebagai wiraswastawan. Saat ini ia memiliki sebuah bengkel las, namun Johnny tak pernah berurusan hal yang detil tentang usaha bengkel las itu, karena ia percayakan sepenuhnya kepada tiga karyawannya. ”Saya hanya terima laporan,” ujarnya.

Mengenai dukungan yang ia berikan terhadap pelaksanaan PAKET di Kota Palu maupun pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di kelurahan Donggala Kodi, Johnny Djohan hanya mengatakan, ”Sekitar 60 persen waktu saya tersita untuk urusan PAKET dan PNPM Mandiri Perkotaan.”

Dan, meski tidak ada profit margin dalam urusan PAKET, Johnny berkomentar, jika kita mengerjakan sesuatu dengan ikhlas dan hasilnya dirasakan oleh masyarakat, apalagi manfaatnya langsung pada warga miskin, maka nilainya kepuasan itu tak bisa ditakar secara statistik. ”Ini soal rasa dan kepuasan yang tak bisa dihitung dalam matriks dengan kalkulasi profit margin,” tegasnya.

Ketika terpilih sebagai Koordinator Pokja, bersama sejumlah kolega, ia menyambangi sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Palu, yang juga anggota Pokja PAKET. ”Semacam sosialisasi lah,” ujar Johnny.

Menurutnya, menghadapi SKPD tidak mudah, karena mereka telah terpola dalam sistem dan kebijakan yang belum terlalu pro poor. Namun, berkat pendekatan yang dilakukan, akhirnya sejumlah SKPD bisa terlibat dalam mengerjakan pekerjaan secara bersama dengan masyarakat. Untuk kota Palu, tercatat enam SKPD dan satu perguruan tinggi tengah menggarap program Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat (SIBERMAS), terlibat bersama dalam PAKET 2007.

Bagi Johnny, kerja sama dalam PAKET tidak hanya dengan sejumlah SKPD yang mesti dilibatkan, tapi pihak legislatif (DPRD) Kota Palu juga perlu dilibatkan. Tak hanya SKPD yang terlibat dalam PAKET, tapi pihak swasta juga digandeng guna melaksanakan program terkait masyarakat miskin. Untuk itu, Pokja PAKET kota Palu bersama Panitia Kemitraan (Pakem) menggandeng perusahaan Nestle yang memproduksi susu Dancow. Anggaran dari Pokja PAKET hanya bisa mensuplay 20 hari untuk 172 anak-anak usia sekolah dari warga miskin, terbantu dengan minuman susu sehat. Namun, dengan kerja sama tersebut, bantuan bisa menjadi 45 hari.

Apa upaya Johnny dalam menggaet sejumlah kolega maupun masyarakat serta sejumlah SKPD di kota Palu agar semakin peduli dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan terpadu? ”Hanya menggunakan cara pendekatan informal,” jawab Johnny. Selain itu, perlu pula keterbukaan dengan sesama rekan dalam Pokja PAKET. Kemudian, setiap masalah harus dibicarakan bersama agar masalah yang muncul dapat dipikirkan secara bersama-sama dan solusinya juga ditemukan secara bersama-sama.

Dengan kerja sama tim yang cukup solid itu, akhirnya Pemerintah Kota (Pemkot) Palu mengontrak sebuah rumah lengkap dengan mobilernya untuk digunakan Pokja PAKET dalam melaksanakan kerja-kerja kesehariannya. Sekretariat Pokja PAKET yang terletak di Jalan Cendrawasi itu tak pernah sepi disambangi sejumlah SKPD di kota Palu maupun masyarakat yang ingin mencari peluang-peluang kerja sama.

Adakah yang membahagiakan Johnny terkait pelaksanaan PAKET? ”Ada kepuasan tersendiri kalau program ini bisa dinikmati masyarakat miskin,” tandasnya. Di samping itu, sinergi yang terbangun dalam pelaksanaan PAKET membuat jaringan kerja sama dengan para pihak, baik pemerintah maupun pihak swasta, semakin terbuka lebar.

Artinya, lanjut Johnny, dengan PAKET ini, kita semakin banyak kawan. ”Dan, kawan adalah investasi bagi saya,” tuturnya. Menurut Johnny, banyak pihak yang akan terlibat dalam program-program penanggulangan kemiskinan, namun masalahnya hanya soal waktu dan cara melakukannya.

Lalu, bagaimana dengan dukanya selama memfasilitasi dan melakukan pendampingan terkait pelasanaan PAKET maupun pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan? ”Suatu ketika, istri saya bertanya, ’Apa kau ini masih waras atau tidak? Sejumlah orang kau fasilitasi bantuan, sementara atap rumahmu sendiri pada bocor?’,” tutur Johnny.

Menanggapi pertanyaan istrinya yang bekerja sebagai pegawai Dinas Pariwisata di kota Palu itu, Johnny menjawab, ”Apalah arti tetesan air hujan dibanding ribuan warga miskin di kota Palu, yang setiap saat merasakan sejuta kerisauan di kepalanya, karena problem kemiskinan yang masih terus bergelayut dalam hidup mereka?” (Tasrief Siara, TA Monev KMW VI Sulteng, PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina)

PROGRAM DAERAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PDPM) KOTA PALU


BKM ANUNTODEA KELOLA DANA PDPM
(Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat)
Kota Palu Tahun 2008 dan 2009
Sebagai Lembaga yang di percaya oleh masyarakat dalam pengelolaan berbagai Program, salah satu Program yang sumber dananya murni dari APBD Kota Palu adalah Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) yang tahun 2009 ini dikelola kembali oleh BKM Anuntodea sebagai KMS (Kelompok Masyarakat Setempat). Alokasi dana PDPM tahun 2008 sejumlah Rp. 52,500,000,-- dimanfaatkan sesuai dengan hasil rembuk warga yang tertuang dalam PJM Pronangkis berupa : Pembangunan Bak Air 1 Unit di RW 03, Perbaikan Sarana Air Bersih di RW 05, Pelatihan Keterpilan PKK, Bantuan Peralatan Sound System untuk RISMA Al Hidayah, Bantuan Alat Cetak untuk Karang Taruna Sukma Jaya Donggala Kodi, Pembangunan Jalan Paving di RT 01/RW 02. Pada tahun anggaran 2009 dana PDPM yang dikelola sejumlah Rp. 50,000,000,-- dialokasikan untuk kegiatan pengadaan motor angkutan sampah 1 Unit, Pembangunan Tribun sarana olahraga (lapangan Volley), Bantuan Peralatan untuk LPTQ dan Rehabilitasi Bak Air 1 Unit.
Penanggungjawab kegiatan PDPM di Kelurahan Donggala Kodi adalah Abdul Haris Razak, SE (Anggota BKM Anuntodea) yang dibantu sepenuhnya oleh Lukman Hense (UPL) dan Edward Lasut (UPS) serta pengelolaan dana oleh Yuniar (UPK).
Kegiatan ini sangat membantu program BKM Anuntodea seperti apa yang tercantum dalam PJM Pronangkis. Jumlah biaya yang disepakati dalam PJM Pronangkis 2007-2009 berkisar 10 Milyard. Sehingga BKM Anuntodea berinisiatif untuk mengelola dan mencari Program lainnya disamping Program PNPM Mandiri.
Alokasi dana PNPM Mandiri untuk BKM Anuntodea sejumlah Rp. 200,000,000,-- sangatlah kurang untuk memenuhi kebutuhan Program. Dalam kenyataannya BKM harus selalu bekerja sama dengan SKPD baik tingkat kota dan Propinsi agar Program yang telah disepakati bisa terlaksana.
Sampai saat ini target yang dicapai baru sekitar 30% dari PJM Pronangkis atau sekitar 3 Milyard, sehingga beban tersebut akan dilanjutkan pada periode berikutnya sampai dengan tahun 2012.

NUSSP TAHUN 2009 DI DONGGALA KODI


PROGRAM NEIGHBOHOOD UPGRADING AND SHELTER SECTOR PROJECT (NUSSP) TAHUN 2009 DI KELOLA OLEH BKM ANUNTODEA
Pada tahun 2009 lalu BKM Anuntodea berkesempatan mengelola program NUSSP di Kota Palu dengan Kontrak yang terbagi 2. Pada Kontrak No. 23/SP3/NUSSP-Palu/Donggala Kodi/V/2009 tanggal 01 Juni 2009 senilai Rp. 266,616,600,-- dengan pekerjaan Pembangunan Drainase type 30/50 sepanjang 980 M’, Pembangunan Jalan Beton Rabat 200M’, Pembangunan MCK 2 Unit. Di lokasi spot RW 02. Sedangkan Kontrak kedua dengan No. : 24/SP3/NUSSP-Palu/Donggala Kodi/V/2009 tanggal 01 Juni 2009 senilai Rp. 106,332,600,-- dengan pekerjaan Drainase type 30/50 sepanjang 1,50 M’, Drainase type 50/80 sepanjang 124 M’, Pembangunan MCK 1 Unit, Pembangunan Bak Air 1 Unit di lokasi spot RW 03.
Pelaksanaan program tersebut menggunakan sumber dana dari ADB Loan No. 2072-INO sejumlah 60 % dan dana sharing APBD Kota Palu sejumlah 40 %. Pelaksanaaan dibagi dalam 4 termin pembayaran dan termin pertama sejumlah 30 % digunakan untuk kegiatan Pembangunan Drainase sepanjang 490 M’ di spot RW 02 dan Pembangunan Drainase type 50/80 di spot RW 03. Pekerjaan fisik selesai pada bulan september 2009. Dana termin kedua sejumlah 30 % dimanfaatkan pada bulan Nopember 2009 dikarenakan keterlambatan pencairan dana yang bersumber dari APBD. Sehingga pekerjaan terlambat. Sedangkan pencairan dana tahap 3 sejumlah 30% baru pada bulan Desember 2009. Sampai dengan saat ini dana termin IV sejumlah 10% baru cair dari sumber APBD, sedangkan dana yang bersumber dari ADB Loan belum Cair Kerening BKM.
Walaupun dana belum Cair, tapi BKM Anuntodea Donggala Kodi tetap konsisten akan menyelesaikan seluruh pekerjaan yang tertuang dalam kontrak. Mengingat hal tersebut adalah kesepakatan warga yang harus dilaksanakan. Dana yang ada saat ini diperkirakan cukup untuk melaksanakannya mengingat masyarakat siap untuk berswadaya menutupi kekurangannnya.

PROFILE BKM ANUNTODEA


CHAPTER I

ANTECEDENT

1.1. Background

Poorness is a condition where someone or family lives in underprivileged situation happened do not be intended but because perforced. Poorness cause can have the character of multidimensional like its(the light physical, not energy?power, condition of culture social, economic systems and Politik in a region. Every dimension will have an effect on with other dimension so that difficult to be dissociated or stood x'selfly.

Strived reduction of poorness to tend to experiences improvement since targeted by through Inpres Nomor 5 the year 1993 about Percepatan Penanggulangan Kemiskinan focussed at lag countrysides passed three fundamental element that is fund giving ( revolving Fund) through approach of group of public  associate and development of rural facilities and basic facilities. Remembers poor family not only in countryside hence effort penanggulangan poorness in urban also gets serious attention from government and LSM or NGO. 

On the other side efforts numeral reduction poorness of through grants having the character of stimulant expected earns bergulir at group of target and development of supporting facilities for area of tending to unable to run sebagimana expected causing effort penanggulangan poorness need to be done in komprehensip and synchronization of program which really partying to is effort penanggulangan poorness from various sectors either from government agency and also Non Goverment ( NGO)

One of effort numeral reduction poorness executed in urban through P2KP expected runs transparently and akuntabel its(the activity plan compiled in Dokumen PJM Pronangkis. Basically PJM PRONANGKIS was Program numeral reduction poorness in time spread 3 year compiled together by member of public, government officer and the elite figures in sub-district Donggala Kodi.

Processed completion from since identification of problem up to monitoring phase always is improved, by executing various programs in sub-district of Donggala Kodi activity of BKM has entered finalization phase to be BKM which self-supporting. One of planning activity is compilation  Neighbourhood Development. Activity output from this program expected able to become guidance in development of settlement area, industry, commerce and other inwroughtly and having continuation with partisipative planning principle, and transparent execution and akuntabel.

Compilation of  Neighbourhood Development. be a similar design guidance an area as according to the function, for operation material in healthy building program plan and area, area expansion plan, invesment, and operation guidance of planning and execution of program.

1.2. Problems

Problems requiring attention from the Government and wide public can be compiled as follows :

1.2.1. Problems Area of
In general poor public of course less or instead doesn't have source - source of area of as their uliginous life capital of cleanness, long-range crop, reboisation of Settlement of settlement of aqueduct ( drainage) etc. Temporary of the farmers and labour hardly depend on season.
Area of in region part of west especially RW 03 was agricultural land that is fertile enough but burdened at water to irrigate crop so that the farm not optimal is managed. While supporting facilities for cleanness water to consume and everyday necessaries of life hardly required by some of residing in residents region RW 05 and RW 02.
Condition Of Facilities And Basic Facilities Area of other like environmental area road street and drainage hardly concerns because lack of development and treatment. Some of member access roads between area of has not been arranged and other main road paving it is tritiated ( ineligibility). Despitefully Supporting facilities for area of support health still hardly is felt unable to be adequate especially in RW 03 as member that is till now has not owned Bathroom and WC house to be each.

Management of garbage also becomes problem because lack of awareness of public to throw away garbage regularly is caused inexistence of garbage place of exile whereas in each area

1.2.2. Social Problems

Poor public of course always excluded from institution social which there have is including protection systems of life so that they must build x'self institution they to get guarantee social ( Social security) required to live on them through affinity, association of dweller, often becomes very strong because taste in the same boat accounted on together

Condition of ugly area and member house mostly has not been reached repair of supporting facilities for by government generates social problem especially there are still some of resident houses which has not it is good to dwells. some of member of secure and prosperous pres difficulty still in fulfilling the requirement to live it is good toly is because factor economic difficulty and lack of education of either informal and also formal

This problems needs handling which komperhensif so that difference between deductible publics.

1.2.3. economic problem

Macroeconomics order and politics systems that is till now applies causes poorness can of absolute that is a certain measure which has been specified where requirement of a minimum of cannot be fulfilled, equally the production is insufficient to fulfill requirement of a minimum of set in poorness line
From poorness economics dimension happened diwliyah Kelurahan Donggala Kodi can be interpreted as ability someone to get well established living and gives competent production to support the life in continual seen from the low of gizi food, level of low health, level of low education, clothes that is competent is etc.
ability someone who translated as the low of level of domination of someone to things capable to become authorized capital in fulfilling requirement in essence, like Humanity capital ( Science, Education Science, Hygiene etc.) Physical Capital ( Soil;land;ground, Housing that is competent dweller, effort and activity, vehicle etc.), Capital nature ( water, tree, animal etc.), Social Capital ( Social network, tradition. etc.) and a real important is Capital fund ( saving, loan etc.).

Based on poor resident living type of the Sub-district Donggala Kodi, economic problems emerged because lack of work field which can be done by public, with level of a real low production so that development of business which there have cannot go well.

Difficult to of access financial institution is constraint that is often is met in part public requiring capital employed so that the many publics trapps to dark bank to obtain the business capital requirements.

Skilled training of business still be felt hardly less so that broken poor public gone to school not to have is skilled ness is adequate to open business teams.

1.3. Vision, Mission, and Purpose Of Sub-district of Donggala Kodi Reduction indium of Poorness

1.3.1. Vision
" Pass Self-supporting of Public we are self-supporting secure and prosperous Realizes Family "

Sub-district Vision of Donggala Kodi in Reduction indium of Poorness is to form august value and humanity value by creating every public institute which refesentatif and grows on public especially poor public, partisipative in every activity from since identification of problem, requirement, planning and execution and monitoring must entangle all the components in Sub-district Donggala Kodi especially poor public as policy determinant to overcome poorness. Every Program which is expected to touchs poor public direct and at the next step there will be sinerji between Local Government Program of Palu Town and Public Program. If this thing already happened hence expected Construction can be managed inwrought and is self-supporting by public Sub-district Donggala Kodi with the Government of Palu 

In Fund Management of Public Direct Help ( BLM) through this P2KP will be executed between Public with BKM as Proses study of member to draw up ability of Public to the fore.

1.3.2. Mission

1. Reinforcement of Institution of Public
2. Improvement of Earnings of Family
3. Exploitation quality of Human resource.
4. Accomplishment of facilities and basic facilities Area of which is qualified

Sub-district of Donggala Kodi to execute Visi Reduction indium of Poorness by forming local public institute built and strenghtened according to requirement of public that is in generik called as Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Anu'ntodea namely leader institute Colektif expressing refresentatif from all public member of sub-district of Donggala Kodi which most believable, expected with existence of BKM according to importance and requirement of public can be made Social Capital for processing social tranformasi from condition of public that is over a barrel towards powered public then towards

For program which is not able yet to fund P2KP would in consulted to the Government of Palu  then Chanelling and fund Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (Paket) and care other institution to Reduction indium of Poorness.

1.3.3. Purpose of

Program Reduction indium of Poorness in Sub-district of Donggala Kodi adds strength institution of institution aim to of Local public, strengthens family economics and develops Reliable human resource potency that be able to manage Available resource and accomplishment of requirement of area facilities and basic facilities supporting repair of life level towards increasingly good.
At early stage that poor public can learn does position of repair of my prila and way of approach and synergy with public widely is including learning makes activity program and the application of activity joinly
At phase hereinafter public would having partner with Local Government of Palu Town in every Program to get resource access is around it so that at the next phase of public can build its(the region inwroughtly.
In general purpose of Plan Neighbourhood Development aim to realize life order of harmonious public, secure and prosperous, self-supporting so that productivity can be improved. Peculiarly intention of compilation of plan is as follows :
a. Realizes public madani which is creative, inovatif and responsible to area
b. Realizes spirit [of] mutual assistance in every development step so that cooperation between development perpetrators runs is harmonious
c. Realizes public which aware of healthy life pattern culture, cleanness, orderly in development
d. Realizes the role of institution of level of sub-district maximumly between various the social institutes in sub-district Donggala Kodi

1.3.4. Output 

End result which wish to be reached from execution of activity of expansion of settlement area bases on community is as follows :

1. Available of Neighbourhood Development at priority area, what compiled in Partisipatif by entangling the Government of Town and Wide Public.
2. available of Document Neighbourhood Development which can be accessed by various party sides in development of sub-district area Donggala Kodi
3. Reachs of going concern development systems with management by solvent and reliable institute as activator motor and center service of public to fulfill requirement and public prosperity
4. Available of planning of poor public base rights, good of education rights, health, settlement that is competent with attainment according to target which has been specified
5. The happening of planning sinergisity between development perpetrators in Kelurahan which is equivalent between the Government with other care public and group

1.3.5. Target

a. Wide Public.
Sub-district Public of Donggala Kodi especially poor Masyarakat which has together BKM Anuntodea executes study process through programme PNPM Mandiri and other
b. Local government
Local Government Peripheral of Hammer Town from level of Kota, Kecamatan, Sub-district and government officer RT/RW and various related Dinas in the field of Settlement space and housing, Agriculture, Industry of either Level Of Palu Town and also Middle Sulawesi Province. Other Related Parties
Care Group which has worked along with government : The Institute of Self-supporting of Public, University, Banking, The Institute of Profession and entrepreneur